Senin, 24 Oktober 2011

Riwayat Datu Suban

kali ini aku mau menceritakan tentang
riwayat hidup Datuk Suban,guru dari
Datu Sanggul,dan inilah riwayat
hidup beliau,Datu Suban sering disebut juga datu sya'iban ibnu
zakaria zulkifli dgn ibunda bernama
maisyarah,beliau hidup dikampung
Muning Tatakan kabupaten Tapin
Rantau Kalsel,beliau
semasa hidupnya mempunyai martabat tinggi dan mulia,peramah
dan paling
disegani yg patut diteladani oleh kita
sebagai penerus dan pewaris yg hidup
diabad modern ini. Datu Suban
adalah guru dari semua datu orang muning,selain ahli ilmu
tasawuf,Datu Suban juga ahli ilmu
taguh
(kebal),ilmu kabariat,ilmu dapat
berjalan
diatas air,ilmu maalih rupa,ilmu pandangan jauh,ilmu
pengobatan,ilmu kecantikan,ilmu
falakiah,ilmu tauhid dan
ilmu firasat,dgn ilmu yang
dimilikinya
banyaklah org yg menuntut ilmu kepada
beliau dan yg paling terkenal ada 13
orang.. 1.Datu Murkat 2.Datu
Taming Karsa 3.Datu Niang thalib
4.Datu Karipis 5.Datu Ganun 6.Datu
Argih 7.Datu ungku 8.Datu Labai Duliman 9.Datu Harun 10.Datu
Arsanaya 11.Datu Rangga 12.Datu
Galuh Diang Bulan 13.Datu Sanggul
Diantara ilmu ilmu yg selalu
diajarkan
dlm setiap kesempatan beliau selalu mengajarkan ilmu mengenal diri
(ilmu
ma'rifat) dgn tarekat
memusyahadahkan
Nur Muhammad,hal ini tidaklah
mengherankan karena sebelum Datu Suban mengajarkan ajaran makrifat
melalui
tarekat Nur Muhammad ini,seorang
ulama
banjar yaitu syekh Ahmad
Syamsuddin Al- Banjari telah menulis asal kejadian
Nur
Muhammad itu,yg naskahnya
ditemukan
oleh seorang orientalis bangsa
Belanda R.O.Winested. Datu Suban dikenal sebagai wali Allah
beliau memiliki karomah Kasyaf yaitu
terbukanya tabir rahasia bagi beliau
sehingga dapat mengetahui sampai
dimana kemampuan murid muridnya
dlm menerima ilmu-ilmu yg
diberikannya,seperti akan
menyerahkan
kitab pusaka yg kemudian hari
dinamakan
kitab Barencong,kitab tsb beliau serahkan
kepada Datu Sanggul (Abdussamad)
,murid terakhir yg belajar kepada
beliau,menurut pandangan Kasyaf
beliau hanya Abdussamad lah yg
dapat menerima,mengamalkan dan mengajarkannya,karomah beliau yg
lain adalah
beliau mengetahui ketika akan tiba
ajalnya,ketika dari mata beliau keluar
sebuah sosok yg rupanya sangat
bagus,bercahaya dan berpakaian hijau,ini
berarti tujuh hari lagi beliau akan
berpindah alam,empat hari kemudian
dari
tubuh beliau keluar lagi cahaya
berwarna putih amat cemerlang,besarnya
sama dgn tubuh beliau dan berbau
harum semerbak,ini berarti tiga hari
lagi beliau
akan meninggalkan dunia fana
ini,oleh karena itu beliau segera
mengumpulkan
semua murid muridnya,setelah
semua
muridnya berkumpul beliau berkata,
"Murid murid yg aku cintai,kalian jangan terkejut dengan panggilan
mendadak
ini,karena pertemuan kita hanya hari
ini
saja lagi,nanti malam sekitar jam
satu tengah malam aku akan
meninggalkan
dunia yg fana ini,hal ini sudah tidak
bisa
ditunda tunda lagi,karena ketentuan
ALLAH telah berlaku" Kemudian beliau membacakan firman
ALLAH surat An-Nahal ayat 61 yang
berbunyi: "Apabila sudah tiba waktu
yang
ditentukan maka tidak seorang pun
yang dapat mengundurkannya dan juga
tidak
ada yang dapat mendahulukannya."
mendengar ucapan beliau itu semua
yg hadir diam membisu seribu
bahasa. "Nah,waktuku hampir tiba"kata Datu Duban memecah
kesunyian itu. "Mari kita berzikir
bersama sama untuk mengantarkan
kepergianku"kata Datu Suban
lagi.Semua murid dipimpin oleh
beliau serentak mengucapkan zikir "Hu Allah...Hu Allah...Hu Allah..."
"Perhatikanlah ..apabila aku turun
kurang lebih 40 hasta sampai pada
batu berwarna merah sebelah dan
hitam sebelah,aku berdiri disana
nanti,maka pandanglah aku dengan sebenar-benarnya,yang ada ini atau
yang tiada nanti,lihatlah aku ada atau
tiada,kalau ada masih diriku ini
tidak,menjadi tiada,berarti ilmu yang
kuajarkan kepada kalian belum
sejati,tetapi bila aku menjadi tiada berarti ilmu yang kuajarkan kepada
kalian adalah ilmu sejati dan
sempurna" Setelah berkata demikian
beliau diam,kemudian meletuslah
badan Datu Suban dan timbul asap
putih,hilang asap putih dan timbul cahaya (nur) yang memancar mancar
sampai keatas ufuk yang
tinggi,kemudian lenyap ditelan
kemunculan cahaya rembulan.Semua
yang hadir takjub menyaksikan
kejadian itu,kemudian terdengar gemuruh ucapan murid murid
beliau...Inna lillahi wainna ilaihi
raaji'uun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar