Jumat, 21 Oktober 2011

dayak meratus


Suku Dayak Bukit (Buguet[1][2]atau Suku Dayak Meratus atau Dayak Banjar adalah kumpulan sub-suku Dayak yang mendiami sepanjang kawasan pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan. Selato menduga, suku Bukit termasuk golongan Suku Punan.[3]. Tetapi Tjilik Riwut membaginya ke dalam kelompok-kelompok kecil
seperti Dayak Alai (Labuhan),
Dayak Amandit (Loksado), Dayak
Tapin (Harakit), Dayak Kayu Tangi, dan sebagainya, selanjutnya ia
menggolongkannya ke dalam Rumpun Ngaju. Namun penelitian terakhir dari segi bahasa yang
digunakan sub suku Dayak ini
tergolong berbahasa Melayik (bahasa Melayu Lokal). Orang
Banjar Hulu sering menamakannya
Urang Bukit, sedangkan orang
Banjar Kuala sering
menamakannya Urang Biaju. Sesuai habitat kediamannya
tersebut maka belakangan ini
mereka lebih senang disebut Suku Dayak Meratus, daripada nama sebelumnya Dayak Bukit yang sudah terlanjur dimaknai sebagai orang gunung. Padahal menurut Hairus Salim dari kosa
kata lokal di daerah tersebut istilah bukit berarti bagian bawah dari suatu pohon yang juga bermakna
orang atau sekelompok orang atau
rumpun keluarga yang pertama
yang merupakan cikal bakal
masyarakat lainnya. Suku Buket, nama yang dipakai oleh BPS untuk etnik ini dalam sensus
penduduk tahun 2000. Di
Kalimantan Selatan pada sensus penduduk tahun 2000 suku Buket berjumlah 35.838 jiwa, sebagian
besar daripadanya terdapat di kabupaten Kota Baru yang berjumlah 14.508 jiwa. Suku Bukit juga dinamakan Ukit,
Buket, Bukat atau Bukut. Suku Bukit
atau suku Dayak Bukit terdapat di
beberapa kecamatan yang terletak di pegunungan Meratus pada kabupaten Banjar , kabupaten Balangan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan , kabupaten Tapin , Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kota Baru.Beberapa suku-suku Dayak Meratus yaitu : [4] Dayak Pitap , di desa Dayak Pitap dan sekitarnya. Dayak Alai terdiri atas Dayak Labuhan, Dayak Atiran dan Dayak Kiyu[5][6] Dayak Hantakan (Dayak Bukit), di desa Haruyan Dayak.[7] Dayak Labuan Amas Dayak Loksado (Dayak Amandit), di kecamatan Loksado. Dayak Harakit (Dayak Tapin), di
desa Harakit dan sekitarnya. Dayak Paramasan, di kecamatan Paramasan.[8][9] Dayak Kayu Tangi (mendiami
kawasan Riam Kanan sebelum dijadikan waduk) Dayak Bangkalaan, di desa Bangkalan Dayak.[10][11] Dayak Sampanahan, di
kecamatan Sampanahan, Kotabaru. Dayak Riam Adungan, di desa Riam Adungan. Dayak Bajuin, di desa Bajuin . dan lain-lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar