Sabtu, 22 Oktober 2011

Pengaruh Sistem Religi dan Sistem Pengetahuan

Meskipun orang Banjar sudah
memeluk Islam , namun dalam kegiatan sehari-hari yang
sehubungan dengan kebudayaan
masih melekat unsur aninisme, Hindu - Buddhayang berkembang sebagai dasar adat pada masa lalu.
Akan tetapi hal itu tidak secara
keseluruhan. Religi yang dianggap
asal adalah dari Kaharingan yang dikembangkan oleh orang Dayak.
Pengaruh Hindu, Buddha, Islam
maupunKristen tidak berarti kepercayaan nenek moyang dengan
segala upacara religinya hilang
begitu saja. Orang-orang Dayak
yang telah memeluk Islam dianggap
sebagai Suku Bangsa Banjar dan
tidak lagi menganggap dirinya sebagai suku Dayak. Suku Banjar
hampir semua sendi keagamaanya
didasarkan pada sentimen
keagamaan yang bersumber pada
ajaran Islam. Jadi setiap setiap
rumah tangga memiliki peralatan yang berhubungan dengan
pelaksanaan keagamaan. Demikian
pula pada rumah tradisional Banjar
banyak dilengkapi dengan ukiran
yang berkaitan dengan
persaudaraan, persatuan, kesuburan, maupun khat-khat
kaligrafi Arab yang bersumber dari
ajaran Islam seperti dua kalimat syahadat , nama-nama Khalifah , Shalawat , atau ayat-ayat tertentu dalam Al-Qur'an . Namun ukiran-ukiran di rumah
Banjar juga masih ada yang
berhubungan dengan kepercayaan
Kaharingan, Aninisme, Dinanisme,
maupun Hindu-Buddha, misalnya swastika ,enggang ,naga dan sebagainya Cara Menentukan Ukuran Rumah
Adat Banjar Cara Menentukan Ukuran Rumah
Adat Banjar dapat dilakukan
dengan beberapa cara, antara lain : 1. Panjang dan lebar rumah
ditentukan ukuran depa suami
dalam jumlah ganjil. (Depdikbud,
Brotomoeljono, Rumah
Tradisional Kalimantan Selatan,
1986 : 87) 2. Dihitung dengan mengambil
gelagar pilihan, kemudian
dihitungkan dengan perhitungan
gelagar, geligir, gelugur. Bila
hitungannya berakhir dengan
geligir atau gelugur maka itu pertanda tidak baik sehingga
harus ditutup dengan gelagar.
Hitungan gelagar akan
menyebabkan rumah dan
penghuninya mendapatkan
kedamaian dan keharmonisan. (Depdikbud, Brotomoeljono,
Rumah Tradisional Kalimantan
Selatan, 1986 : 87) 3. Cara lain menurut Alfani Daud, MA.
(1997 : 462); Ukuran panjang dan
lebar rumah dilambangkan
delapan ukuran lambang binatang
yaitu naga, asap, singa, anjing, sapi, keledai, gajah, gagak.
Panjang ideal dilambangkan naga dan lebarnya dilambangkan gajah .Yang tidak baik ialah lambang binatang asap, anjing , keledai , atau gagak . (Jumlah) panjang depa seseorang yang
membangun rumah dibagi
delapan mewakili binatang
berturut-turut seperti tersebut
terdahulu. (Tiap depa dikalikan
12). Bila panjang rumah 6depa, berarti 6 x 12ukuran atau 72 ukuran, maka jika ukurannya
dilambangkan oleh binatang
naga, haruslah ditambah 1/12
depa lagi. Untuk memperoleh
ukuran lambang gajah, panjang
itu harus ditambah 7/12 depa atau dikurangi 1/12 depa. (Alfani Daud,
MA, Islam dan Masyarakat
Banjar, 1997 : 462)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar